Minggu, 30 Oktober 2011

Mengamati Jaringan akar, batang dan daun pada tumbuhan


MENGAMATI STRUKTUR JARINGAN DAUN, BATANG, DAN AKAR PADA TUMBUHAN




       TUJUAN

            Tujuan mengamati struktur jaringan daun, batang, dan akar adalah agar dapat mengetahui jaringan – jaringan pada tumbuhan beserta fungsinya dan agar dapat mengetahui bagian – bagian penyusun tubuh tumbuhan dan dapat mengetahaui perbedaan struktur anatomi pada daun, batang, dan akar.


        BAGIAN – BAGIAN POKOK ORGAN PADA DAUN, BATANG, DAN AKAR.

Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh bahan-bahan antar sel membentuk satu kesatuan. Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Tumbuhan ada dua macam yaitu tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup. Tumbuhan biji tertutup berkeping satu atau disebut monokotil dan tumbuhan biji berkeping dua disebut dikotil. Perbedaan dari struktur luar yaitu struktur bunga, sistem pengukuran, struktur daun dan perkecambahan. Struktur dalam perbedaannya yaitu terdiri dari pembuluh akut pada batang, akar dan daun.

Tumbuhan Dikotil

Kacang tanah merupakan tumbuhan dikotil (berordo rotales) dan dari famili papilionaceae. Arachis hypogeae atau kacang tanah merupakan tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga dengan dua daun lembaga serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung yang khusus (Mukhtar, 1992). Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua yang merupakan cabang dari tumbuhan Angiospermae. Ciri tumbuhan dikotil adalah bercabang-cabang, berkambium, akar tunggang, pertulangan daun menyirip dan mempunyai ikatan pembuluh kolateral terbuka (Kimball, 1992). Tumbuhan dikotil merupakn tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga, dua daaun lembaga dan akar serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung khusus. Batang bagian bawah tanaman dikotil lebih besar daripada ujungnya, hal ini dikarenakan tumbuhan dikotil mempunyai kambium (Suprapto, 1994). Tumbuhan dikotil mempunyai cabang ikatan pembuluh kolateral berkambium, mempunyai akar tunggang dan pembuluh akut tersusun dalam lingkaran (Saktiyono, 1989). 

Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri batang tidak bercabang, tidak berkambium, akar serabut, pertulangan daun sejajar dan mempunyai ikatan pembuluh koklea (Mukhtar, 1992). Tumbuhan monokotil tidak memiliki cabang, ikatan pembuluh tertutup, tidak berkambium, mempunyai akar serabut, biji berkeping satu, dan jumlah biji tiga atau berkelipatan tiga (Saktiyono, 1989).


  1. DAUN

Ada 3 ciri daun yang penting, yaitu tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi menghadap keatas (kearah sinar matahari). Ciri-ciri / sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun bagi tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk : pengolahan zat-zat makanan (assimilasi); penguapan air (transpirasi); pernapasan (respirasi), gutasi. Bagian batang tempat duduknya daun dinamakan buku-buku (nodus batang). Tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun lengkap mempunyai 3 bagian pokok yaitu : upih daun atau pelepah daun (vagina); tangkai daun (petiolus); helaian daun (lamina). Pada umumnya tumbuhan mempunyai daun yang kehilangan satu atau dua bagian dari tiga bagian tersebut. Daun yang demikian dinamakan daun tidak lengkap. 

 1. Epidermis: berupasatu lapis sel, dinding sel mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau lignin, terdapat stomata, dan terkadang ada trikoma dan sel kipas
2. Mesofil: terdapat parenkim palisade (jaringan tiang), dan parenkim spons (jaringan bunga karang)
3. Berkas pengangkut terdapat dalam tulang daun (xylem dan floem)

  1. BATANG
Batang pada dasarnya terdiri dari buku-buku batang (nodus), dan bagian antara dua buku batang disebut ruas (internodus).
Sebagai bagian tubuh tumbuhan, batang mempunyai fungsi untuk :
(a) mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah, yaitu : daun,   bunga, buah;
(b) dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi;
(c) jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil¬hasil asimilasi dari atas ke bawah;
(d) menjadi tempat penyimpanan zat-zat makanan cadangan.


  1. AKAR
Akar adalah bagian pokok ketiga setelah daun dan batang. Akar tidak berbuku-buku, tidak beruas, dan tidak mendukung daun-daun. Pertumbuhannya umumnya mengarah ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop); namun adapula bagian akar yang tumbuh lateral atau menjauhi pusat bumi;  warnanya biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuk akar seringkali meruncing sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Akar umumnya terdiri dari bagian-bagian :
  1. leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian akar yang bersambungan dengan pangkal, batang;
  2. ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan;
  3. batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya;
  4. cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok, dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi;
  5. serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut;
  6. rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), merupakan tonjolan sel epidermis yang berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan akar, sehingga lebih banyak air dan unsur hara yang dapat diserap. Pada tumbuhan air jarang dijumpai adanya rambut akar;
  7. tudung akar (calyptra), bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.

Ada 2 macam sistem perakaran, yaitu :
  1. Sistem akar tunggang
Jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang demikian biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).
  1. Sistem akar serabut
Jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dan bentuknya seperti serabut dinamakan akar serabut (radix adventicia).

 akar tunggang hanya kita jumpai jika tumbuhan ditanam dari biji. Walaupun dari golongan biji belah (Dicotyledoneae), suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang jika tidak ditanam dari biji, seperti misalnya berbagai jenis tanaman budidaya yang diperbanyak dengan cangkokan atau turusan (stek).
 

1. Xilem
            Xilem berfungsi menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun. Jaringan utama penyusun xilem adalah trakea dan trakeid. Kedua macam sel tersebut merupakan sel mati, tidak mengandung sitoplasma dan inti hanya tinggal dinding selnya. Ujung dinding sel antara sel-sel yang berdekatan menghilang sehingga membentuk tabung berlubang dari akar – batang – daun.
2. Floem
            Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian lain tumbuhan. Pada tumbuhan dikotil, floem terletak di sebelah luar xilem. Jaringan floem terdiri dari dua tipe sel, yaitu tabung tapis dan sel pengiring. Tabung tapis merupakan ssel hidup berbentuk silinder (seperti tabung), yang mengandung sitoplasma tetapi tidak memiliki inti. Dinding sel tabung tapis tidak mempunyai penebalan oleh lignin. Ujung-ujung selnya saling menyambung. Dindig sel pada ujung sel yang saling menyambung mempunyai banyak lubang seperti saringan (tapis) sehingga disebut tabung tapis.



       ALAT

1.      Miskroskop
2.      Pisau silet
3.      Cover glass
4.      Kaca objek


     BAHAN

Daun, Batang, dan Akar dari berbagai jenis tumbuhan.

         PROSEDUR KERJA


  1. Ambil setangkai batang, dan akar serta sehelai daun potong setipis mungkin menggunakan pisau.
  2. Letakkan hasil potongan diatas kaca objek.
  3. Beri setetes air diatas potongan tadi.
  4. Kemudian tutup dengan cover glass
  5. Tekan cover glass sekuat mungkin agar tidak ada udara yang masuk
  6. Selanjutnya, amati dengan miskroskop.



         JAWABAN – PERTANYAAN

1. Apa saja bagian – bagian penyusun tubuh akar, daun, dan batang ?

Jawab :

  1. Bagian penyusun akar adalah Eperdermis, Korteks, Stele.
  2. Bagian penyusun daun adalah Epidermis, Stomata, Mesofil, dan Berkas Vaskuler.
  3. Bagian penyusun batang adalah Epidrmis, Korteks, Stele.


2. Jelaskan fungsi bagian – bagian daun yang telah kamu ketahui.

Jawab :

  1. Epidermis berfungsi melapisi lapisan luar tubuh daun.
  2. Stomata berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran gas dan air.
  3. Mesofil berfungsi sebagai jaringan dasar.
  4. Berkas vaskuler berfungsi sebagai xilem dan floem yang terdapat pada tulang – tulang daun yang bercabang dan menonjol pada permukaan bawah daun.

3. Jelaskan fungsi bagian – bagian akar yang telah kamu ketahui.

Jawab :

  1. Epidermis berfungsi sebagai sel berdinding tipis pembentuk rambut akar.
  2. Korteks berfungsi sebagai susunan sel – sel parenkim berdinding tipis dan tersusun longgar.
  3. Stele berfungsi sebagai pusat akar yang terletak dibagian dalam dari akar.


         KESIMPULAN

            Dengan mengadakan praktikum tentang struktur jaringan daun,batang,dan akar pada tumbuhan kita dapat mengetahui bagian – bagian penyusun daun, batang, dan akar serta fungsinya. Melalui pengamatan ini kita dapat mngetahui bentuk jaringan dalam tubuh tumbuhan serta membuktikan jaringan pada tubuh tumbuhan yang tersususn oleh sel secara ilmiah.











§         DAFTAR PUSTAKA

Backet, B & R.M. Gallagher. 1991. All about biology. Oxford University Press, Oxford.
Campbell. 2008. Biologi (edisi delapan). erlangga
Susanto, H. 2009. Biologi, Bedah SKL. Erlangga
Omegawati. 2011. Biologi untuk SMA. Intan pariwara
The nity and Diversity of life, 1995.